Ordinary Woman

Ordinary Woman
"Memaknai hidup tidak hanya dengan rasa dan logika tapi juga dengan fakta"
Powered By Blogger

Kamis, 18 Maret 2010

Sang Penentu Keberhasilan

Kita tidak bisa memilih dimana kita dilahirkan, itu memang sudah menjadi salah satu hal yang tidak bisa kita tawar atau kita sesali. Saat dimana tangisan pertama kita menjadi kebahagiaan yang luar biasa, senyum pertama kita menjadi pengobat semua kesakitan, saat itulah orang berbahagia saat kita mulai “ada” di dunia. Pertanyaan yang biasanya kita tanyakan adalah mengapa aku dilahirkan disini dan mengapa aku memiliki orang tua sepertimu? Kita menanyakan hal itu ketika didera masalah yang terasa menghimpit dan merasa tidak lagi ada jalan keluar, seperti tidak mensyukuri kelahiran aku adalah salah satu orang yang merasa tidak beruntung.
Salah satu aktor yang sangat aku kagumi saat ini adalah Sam Worthington, bahkan aku harus beberapa kali menghafal namanya. Mengetahui kisahnya kadang membuat aku semakin sakit hati dan menyesali kelahiranku.
Setelah Drop Out dari SMA dia mencari pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, dari mulai menjadi pekerja kasar kuli bangunan, pelayan di restoran hingga menjadi pekerja konstruksi. Hidup terasa berat, tapi dia tetap belajar dan mencari potensi apa yang dia miliki. Itulah salah satu perbedaan dia dengan orang kebanyakan di sekitarku, masalah menjadi alasan untuk terpuruk dan meminta belas kasihan orang lain bukan malah menjadi bahan pelajaran untuk meningkatkan kualitas diri.
Lagi-lagi karena dia berada di negara yang sangat peka melihat potensi warga, dia mendapat tawaran beasiswa dari National Institute of Dramatic Art. Ia kemudian menyadai bahwa akting merupakan hal yang dia inginkan selama ini, dia menunjukkan kepiawayannya melalui aktingnya di film televisi Australia. Karya layar lebar yang menjadi debut-nya adalah film berjudul Bootman yang dirilis pada tahun 2000. Keberanian dia untuk hijrah ke Hollywood membuahkan hasil manis, pada tahun 2009 dia semakin dikenal dunia lewat aktingnya di film Terminator Salvation. Tidak berhenti sampai disitu, di tahun yang sama dia membintangi film fenomenal berjudul Avatar karya sutradara jenius James Cameron. Di tahun 2010 ini, masih ada dua film lagi yang kabarnya akan dirilis dalam waktu dekat yaitu film romantic comedy berjudul Last Night dan film action kolosal berjudul Clash of The Titans yang merupakan remake dari film klasik dengan judul yang sama.
Kisah panjang Sam Worthington bisa kita jadikan pelajaran bahwa tempat dimana kita berada menjadi faktor pendukung dari keberhasilan kita menjadi “seseorang” yang dikenal dunia. Tentu saja setelah kita dilahirkan maka kita mempunyai peran sebagai calon orang tua yang mempunyai wewenang penuh untuk menentukan dimana kita akan membesarkan anak-anak kita nanti. Lingkungan mempunyai peran penting untuk menentukan karakter kita, tentu saja itu bagi sebagian orang yang menjadi penganut teori behaviourism. Lingkungan menjadi penentu siapa yang kita suka dan apa yang kita mau.
Ada teori yang bertentangan dengan behaviourism yaitu teori humanism, teori ini menyebutkan bahwa manusia terlahir dengan kemampuan menentukan sendiri akan menjadi seperti apa dirinya disaat dewasa. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengendalikan apa yang diinginkan tanpa harus dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia mempunyai “dorongan” untuk menjadi maju tanpa harus didukung oleh lingkungan yang kondusif. Dua teori ini bisa menjadi bahan renungan cenderung pada teori manakah kita dalam menjadi “seseorang” seperti Sam Worthington.
Keadaan negara kita bisa menjadi hambatan keberhasilan kita untuk dikenal oleh dunia, atau bakan menjadi tantangan tersendiri untuk kita lebih kuat menunjukkan pada dunia bahwa kita mampu sejajar dengan orang yang berada di negara yang “nyaman” dalam mendukung aktualisasi diri kita.

Jumat, 12 Maret 2010

Bersama siapa?

Terkadang begitu, lebih mementingkan pandangan orang tentang apa yang akan kita lakukan. Disaat pagi, memikirkan apa yang akan dilakukan untuk membuat orang-orang disekitar kita bangga mengenal kita. Menjelang sore hari, memikirkan apa yang akan dilakukan untuk membuat orang membenarkan apa yang telah kita lakukan hari ini. Saat malam tiba menghubungi teman yang menurut kita akan memberikan tanggapan baik atas apa yang dilakukan hari ini.
Kita terkadang sibuk sendiri memikirkan bagaimana membuat orang lain memaafkan kesalahan kita, dengan berbagai cara..
Andai saja kita bisa memberi waktu sedikit saja untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat diri kita melakukan apa yang benar-benar kita lakukan, maka terkadang kita memuja orang yang memberi kesempatan seperti itu.. disaat itulah kita sering membuat kesimpulan bahwa dia membuat kita jatuh cinta..
Terkadang begitu, berbagai teori kita pelajari untuk melakukan imitasi dengan cara "cerdas" yang mungkin akan membuat orang lain merasa bangga akan kehadiran kita.Di saat lain, kadang kita sibuk memikirkan apa yang bisa perbaiki untuk membuat orang lain merindukan kita. Ketika merasa sangat lelah, maka kita akan menyandarkan kepala kita dibahu orang yang bisa membenarkan semua yang telah kita lakukan. Saat dimana kita merasa diterima seutuhnya merupakan masa yang biasa kita katakan "masa yang paling indah".
Jadi apakah benar kita akan terus mencari tempat dimana kita akan diterima dengan semua kesalahan yang telah kita lakukan, terus mencari orang yang mampu tersenyum disaat kita telah berkali-kali membuat dia sakit hati, terus meniru gaya orang yang membuat kita jatuh cinta?
Saat ini mungkin kau kawan, yang sedang tersenyum pada orang yang menerima kau dengan semua kelemahanmu. Mungkin juga saat ini kau masih harus mencari tempat yang menganggap dirimu benar. Mungkin juga kau, yang saat ini sedang lelah mencari tapi tak juga merasa dianggap benar.
Aku memilih bersamanya, dengan orang-orang yang akan berteriak ketika aku melakukan kesalahan. Dengan orang-orang yang hanya diam dan tersenyum ketika aku membuat suatu perubahan positif dalam hidupku. Hanya saja, terkadang aku merasa lelah dan ingin sendiri seperti saat ini.. Maka saat ini aku belum bisa memutuskan bersama siapa aku akan melewati hari ini.

Jumat, 05 Maret 2010

Mengendalikan Emosi Saat Hamil

Menurut Susan Warhus M.D., pengarang buku Darn Good Advice: Pregnancy mengatakan, dalam masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan yang sangat signifikan, begitu pula emosi. Adalah hal yang umum saat hamil seorang ibu merasakan perubahan perasaan yang sangat beragam. Dari perasaan takut hingga sedih, hingga senang hanya dalam jarak waktu beberapa menit saja. Ketika keriaan kehamilan mulai mengena pada ibu hamil, hidup akan mulai terasa seperti wahana roller coaster.

Menurut Susan, memahami efek kehamilan dalam pola pikir seseorang akan membantu Anda mengatur perubahan emosi. Akan lebih baik pula jika si ibu mengetahui bahwa tekanan emosional tidak memiliki efek negatif pada kondisi kehamilan. Pertumbuhan janin di dalam rahim akan cukup kuat dan sehat asalkan terus dipantau, dijaga, dan dipenuhi kebutuhannya. Meski memang kalangan kesehatan mengetahui, bahwa stres bisa tetap mempengaruhi si ibu hamil dan janinnya, namun belum ada indikator pastinya. Kalangan kesehatan saat ini hanya mengetahui bahwa stres bisa meningkatkan detak jantung dan sang janin bisa merasakan perubahan ini.

Memahami bahwa apa yang Anda rasa adalah normal.

* Percaya pada emosi dan tingkatkan kepercayaan pada diri sendiri.
* Usahakan untuk terus berkomunikasi dengan pasangan.
* Dapatkan dukungan dari teman, keluarga, dokter, atau komunitas lainnya.
* Jangan mencoba menjadi pahlawan dalam hal apa pun. Cukup lakukan yang terbaik, dan selalu prioritaskan kesehatan Anda dan janin.
* Perbanyak pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tubuh Anda, dan persenjatai diri Anda dengan mengetahui kemungkinan apa yang akan terjadi di depan nanti.
* Ikuti latihan-latihan relaksasi, seperti yoga dan meditasi.
* Lepaskan tekanan dengan melakukan latihan yang aman tapi tetap enerjik, seperti berjalan, berenang, dan berdansa kecil.
* Dengarkan lagu favorit atau membaca buku-buku inspiratif.
* Jika memungkinkan, coba cari spa yang menawarkan pijatan khusus untuk ibu hamil.
* Berendam dalam air hangat selama air ketuban belum pecah masih dianggap aman. Jika memungkinkan, cobalah untuk berendam dalam air hangat untuk melepaskan ketegangan.
* Pelajari teknik relaksasi lewat buku atau dengan mengambil kelas-kelas khusus.
* Konsumsi makanan seimbang dan bernutrisi.
* Simpan dan catat kegiatan-kegiatan harian di dalam buku harian.
* Manjakan diri dengan makanan-makanan yang menyenangkan, seperti es krim atau cokelat berkualitas tinggi.
* Jika Anda masih merasakan rasa sendu tak menentu selama kehamilan, ada baiknya Anda menemui dokter khusus untuk mendapatkan perawatan tepat.


Read more: http://doktersehat.com/2010/01/13/tips-emosi-kehamilan/#ixzz0hNQpIdn7