Ordinary Woman

Ordinary Woman
"Memaknai hidup tidak hanya dengan rasa dan logika tapi juga dengan fakta"
Powered By Blogger

Jumat, 12 Maret 2010

Bersama siapa?

Terkadang begitu, lebih mementingkan pandangan orang tentang apa yang akan kita lakukan. Disaat pagi, memikirkan apa yang akan dilakukan untuk membuat orang-orang disekitar kita bangga mengenal kita. Menjelang sore hari, memikirkan apa yang akan dilakukan untuk membuat orang membenarkan apa yang telah kita lakukan hari ini. Saat malam tiba menghubungi teman yang menurut kita akan memberikan tanggapan baik atas apa yang dilakukan hari ini.
Kita terkadang sibuk sendiri memikirkan bagaimana membuat orang lain memaafkan kesalahan kita, dengan berbagai cara..
Andai saja kita bisa memberi waktu sedikit saja untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat diri kita melakukan apa yang benar-benar kita lakukan, maka terkadang kita memuja orang yang memberi kesempatan seperti itu.. disaat itulah kita sering membuat kesimpulan bahwa dia membuat kita jatuh cinta..
Terkadang begitu, berbagai teori kita pelajari untuk melakukan imitasi dengan cara "cerdas" yang mungkin akan membuat orang lain merasa bangga akan kehadiran kita.Di saat lain, kadang kita sibuk memikirkan apa yang bisa perbaiki untuk membuat orang lain merindukan kita. Ketika merasa sangat lelah, maka kita akan menyandarkan kepala kita dibahu orang yang bisa membenarkan semua yang telah kita lakukan. Saat dimana kita merasa diterima seutuhnya merupakan masa yang biasa kita katakan "masa yang paling indah".
Jadi apakah benar kita akan terus mencari tempat dimana kita akan diterima dengan semua kesalahan yang telah kita lakukan, terus mencari orang yang mampu tersenyum disaat kita telah berkali-kali membuat dia sakit hati, terus meniru gaya orang yang membuat kita jatuh cinta?
Saat ini mungkin kau kawan, yang sedang tersenyum pada orang yang menerima kau dengan semua kelemahanmu. Mungkin juga saat ini kau masih harus mencari tempat yang menganggap dirimu benar. Mungkin juga kau, yang saat ini sedang lelah mencari tapi tak juga merasa dianggap benar.
Aku memilih bersamanya, dengan orang-orang yang akan berteriak ketika aku melakukan kesalahan. Dengan orang-orang yang hanya diam dan tersenyum ketika aku membuat suatu perubahan positif dalam hidupku. Hanya saja, terkadang aku merasa lelah dan ingin sendiri seperti saat ini.. Maka saat ini aku belum bisa memutuskan bersama siapa aku akan melewati hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar