Ordinary Woman

Ordinary Woman
"Memaknai hidup tidak hanya dengan rasa dan logika tapi juga dengan fakta"
Powered By Blogger

Selasa, 24 Maret 2009

Luna Maya vs Sandra Dewi





Nah...

Menurut kabar yang beredar dan berdasarkan jawaban rumput yang bergoyang..

Kali ini kita akan melihat pertarungan antara Luna Maya (LM) versus Sandra Dewi (SD), awas SD (Sekolah Dasar) jangan ditandingkan sama SMP (Sekolah Menengah Pertama) ntar kalah lagi.. he

Faktanya:

  1. LM menang dari sisi fisik berdasarkan gambar diatas, LM tampak lebih cute walau dengan make up minimalis.
  2. SD menang dari sisi emosional berdasarkan tayangan infotainment LM terlihat sangat emosional ketika disinggung masalah kedekatan AP (vokalis band asal Bandung itu lo) dengan seorang model video klip..
  3. LM menang dari sisi wawasan berdasar jawaban-jawaban hasil wawancara di acara TV maupun tulisan di blog pribadinya.
  4. SD menang dari sisi pergaulan berdasarkan testimonial dari teman-temannya yang bilang kalo SD banyak teman tapi bisa menjaga diri dengan baik dan benar he..

Berdasarkan beberapa fakta diatas, maka kesimpulannya... the winner is..???

Sandra Dewi (SD)..

why..??

pemenang adalah orang yang mampu mengalahkan dirinya kan...??

jadi what for fisik sempurna tapi ora bisa mengontrol emosi..

right..?

Kamis, 19 Maret 2009

Peran Guru BK di sekolah..??


Ruangan BK hari itu terasa sangat sempit bagi seorang anak SMA yang kemarin ketauan ngerokok di belakang sekolah. keringat dingin mengucur dari dahi, bicara terbata-bata, dan hampir tidak ada darah yang mengalir ke kepala.
Kenapa kamu berani-beraninya ngerokok di belakang sekolah hah? siswa hanya menunduk tidak menjawab dan sejak hari itu dia bersumpah untuk melakukan apa saja untuk tidak bertemu dengan guru itu lagi.
Ya.. mungkin teriakan itu pantas kalau kita dengar dari ruang pemeriksaan di kantor polisi atau ruang kesiswaan di sekolah. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah:
1. Apa sebenarnya peran konselor atau guru BK di sekolah
2. Bagaimana konselor atau guru BK seharusnya bersikap pada siswa
Tulisan ini setidaknya mencoba memberi gambaran jawaban dari kedua pertanyaan diatas.
Pertama, faktanya adalah sebagian besar kepala sekolah belum memahami bagaimana peran guru BK di sekolah sehingga sama sekali kehadiran BK sering dianggap hanya untuk "menghukum anak" yang bermasalah. Seharusnya yang terjadi adalah guru BK setidaknya "mengurusi" tiga hal yaitu
1) hal yang berhubungan dengan urusan akademik siswa dari mulai meningkatkan motivasi belajar siswa, memberi wawasan tentang gaya belajar siswa, sampai pada penyelesaian masalah-masalah belajar siswa; 2) hal yang berhubungan dengan urusan pengenalan diri dan pemberian wawasan mengenai adaptasi diri siswa terhadap lingkungannya baik itu di sekolah dan lingkungan lain, siswa diajak untuk lebih dulu mengenali dirinya sari mulai kelemahan dan kelebihannya sampai pada bagaimana dia memanfaatkan kelebihannya untuk mencapai kematangan pribdi sebagai anak, remaja, dan orang dewasa; 3) hal yang berhubungan dengan urusan cita-cita siswa dari mulai memberikan wawasan mengenai orang sukses pada siswa sehingga memotivasi mereka untuk memiliki cita-cita dan belajar untuk menggapai cita-cita tersebut; dan 4) hal yang berhubungan dengan masalah siswa dari mulai masalah pribadi yang menggangu belajar sampai masalah keluarganya yang mengaburkan cita-cita hidupnya.
Dari keempat peran diatas, semakin jelas bahwa sikap konselor atau guru BK yang seharusnya adalah menjadi teman bagi siswa sehingga keempat peran tersebut dapat dijalankan dengan baik. Cara-cara yang digunakan pun tidak dengan teriakan atau pertanyaan yang memojokkan siswa seperti contoh kasus diatas.

Selasa, 10 Maret 2009

Ga Usah Kuliah..?


Kuliah merupakan impian bagi semua anak SMA pada awalnya, saya merupakan "Lucky One" yang pernah merasakan bangku kuliah.
Pada suatu hari, tersungging senyuman di bibir saya bertepatan dengan diumumkannya penerimaan Mahasiswa di salah satu Universitas negeri di Jl. Setabudhi Bandung.
empat tahun saya jalani penuh dengan liku dan sedikit tawa, diperparah dengan sedikitnya ilmu yang didapat. ya.. saya bisa bilang begitu di dukung oleh fakta bahwa orang yang punya pemikiran cemerlang lama baru bisa lulus, sedangkan orang yang rajin tersenyum sama dosen dan rajin mengumpulkan makalah yang sesuai dengan aturan kampus akan cepat lulus dengan presikat cum laude.
sekarang saya bertugas di salah satu sekolah negeri favirit di Bandung juga, selain bekerja disana saya juga bekerja di bidang lain sebagai konselor pribadi tepatnya.
semakin hari saya semakin merasakan manfaatnya membaca buku dan bergaul dengan banyak orang yang berasal dari berbagai kebudayaan melalui pekerjaan saya diluar sekolah. semakin hari saya merasakan empat tahun yang kadang saya lupa pernah mendapatkan materi apa dari para dosen. diperparah dengan penelitian yang menurut saya tidak sepatutnya membuat saya bisa lulus dari kampus itu.