Ordinary Woman

Ordinary Woman
"Memaknai hidup tidak hanya dengan rasa dan logika tapi juga dengan fakta"
Powered By Blogger

Kamis, 19 Maret 2009

Peran Guru BK di sekolah..??


Ruangan BK hari itu terasa sangat sempit bagi seorang anak SMA yang kemarin ketauan ngerokok di belakang sekolah. keringat dingin mengucur dari dahi, bicara terbata-bata, dan hampir tidak ada darah yang mengalir ke kepala.
Kenapa kamu berani-beraninya ngerokok di belakang sekolah hah? siswa hanya menunduk tidak menjawab dan sejak hari itu dia bersumpah untuk melakukan apa saja untuk tidak bertemu dengan guru itu lagi.
Ya.. mungkin teriakan itu pantas kalau kita dengar dari ruang pemeriksaan di kantor polisi atau ruang kesiswaan di sekolah. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah:
1. Apa sebenarnya peran konselor atau guru BK di sekolah
2. Bagaimana konselor atau guru BK seharusnya bersikap pada siswa
Tulisan ini setidaknya mencoba memberi gambaran jawaban dari kedua pertanyaan diatas.
Pertama, faktanya adalah sebagian besar kepala sekolah belum memahami bagaimana peran guru BK di sekolah sehingga sama sekali kehadiran BK sering dianggap hanya untuk "menghukum anak" yang bermasalah. Seharusnya yang terjadi adalah guru BK setidaknya "mengurusi" tiga hal yaitu
1) hal yang berhubungan dengan urusan akademik siswa dari mulai meningkatkan motivasi belajar siswa, memberi wawasan tentang gaya belajar siswa, sampai pada penyelesaian masalah-masalah belajar siswa; 2) hal yang berhubungan dengan urusan pengenalan diri dan pemberian wawasan mengenai adaptasi diri siswa terhadap lingkungannya baik itu di sekolah dan lingkungan lain, siswa diajak untuk lebih dulu mengenali dirinya sari mulai kelemahan dan kelebihannya sampai pada bagaimana dia memanfaatkan kelebihannya untuk mencapai kematangan pribdi sebagai anak, remaja, dan orang dewasa; 3) hal yang berhubungan dengan urusan cita-cita siswa dari mulai memberikan wawasan mengenai orang sukses pada siswa sehingga memotivasi mereka untuk memiliki cita-cita dan belajar untuk menggapai cita-cita tersebut; dan 4) hal yang berhubungan dengan masalah siswa dari mulai masalah pribadi yang menggangu belajar sampai masalah keluarganya yang mengaburkan cita-cita hidupnya.
Dari keempat peran diatas, semakin jelas bahwa sikap konselor atau guru BK yang seharusnya adalah menjadi teman bagi siswa sehingga keempat peran tersebut dapat dijalankan dengan baik. Cara-cara yang digunakan pun tidak dengan teriakan atau pertanyaan yang memojokkan siswa seperti contoh kasus diatas.

1 komentar:

  1. bagus sih, tapi konselor harus mampu membuktikan peran tersebut agar persepsi peronil sekolah lain menjadi lebih positif.

    BalasHapus