Ordinary Woman

Ordinary Woman
"Memaknai hidup tidak hanya dengan rasa dan logika tapi juga dengan fakta"
Powered By Blogger

Rabu, 10 Februari 2010

My Death Angel

Kekacauan sering terjadi setelah tawa dan canda, memang begitulah mungkin yang seharusnya. Ketika kita hari ini tidak mungkin membawa payung untuk menjaga diri kita dari hujan. Tuhan menurunkan hujan supaya kita merasakan bagaimana rasanya melalaikan apa yang seharusnya dilakukan. Hari ini mungkin itu akan terjadi lagi, hari ini aku membiarkan rambutku terurai dalam keadaan basah dan tidak peduli lagi apa yang dikatakan orang tentang itu. Satu jam yang lalu masih bisa terpikir dan mencoba untuk beranjak dari tempat duduk ku sekarang, tapi sekarang setelah tiga puluh detik yang lalu ada yang berkelabat dalam kepalaku dan aku kembali terbaring dan membiarkan semuanya terjadi seperti apa yang Tuhan mau.

”Mengapa” mungkin bukan pertanyaan yang tepat untuk sekarang, tapi aku ingin sekali mengatakan apa yang terjadi terjadilah. Sebagian orang mengatakan bahwa mungkin aku sudah gila, sebagian lagi menyebutkan aku hanya takut mengakui bahwa aku sudah kalah. Menurutku, aku hanya mencoba protes pada Tuhan tentang apa yang Dia lakukan padaku sekarang. Aku seolah yakin bahwa Tuhan menulis Takdir aku dengan tinta merah dan sengaja menurunkan aku ke dunia untuk menderita hanya sebagai salah satu manusia yang memadati dunia. Sekarang yang akan aku lakukan hanya berbaring disini dan tidak akan melakukan apa-apa, sekarang aku hanya akan berbaring disini dan tidak melakukan apa-apa…………

”Mencoba” tak ada lagi dalam kamus ku semua hanya ingin aku rasakan tanpa usaha, apapun yang bisa aku lihat maka aku lihat, apapun yang bisa aku nikmati maka aku akan nikmati. Tanpa perlu tersenyum pada orang lain tanpa harus menundukkan kepala pada Tuhan aku bisa menikmati semuanya. Semakin banyak orang yang kini mentertawakan kesintinganku. Hanya bisa berkedip dan selebihnya hanya mengunci bibir dan menggerutu dalam hati. Siapa yang bilang kalau Tuhan itu adil, aku dan beberapa orang yang memiliki penderitaan yang hampir sama tidak mau mengakui itu. Tapi memang siapa di dunia ini yang tidak menderita?. Berarti benar bahwa aku memang seharusnya tak lahir, berarti benar bahwa aku memang seharusnya tak perlu ditunggui kehadirannya. Pagi ini memang tidak akan perrnah ada yang menghampiri ku seperti kemarin-kemarin, seorang wanita dengan lembut akan menyeka semua bagian tubuhku dengan kain dan sabun yang harum baunya. Awalnya dia hanya membelai wajahku lalu dia mengecup keningku. Sentuhan demi sentuhan tak juga membuat senyumku merekah untuknya. Dia kembali membelai wajahku lalu leherku perutku dan terus sampai pangkal paha. Anehnya tak sedikitpun berubah dari diriku, lalu seperti biasa dia akan kembali memakaikan baju mencium bibirku dan berlalu. Hari ini tidak akan ada yang seperti itu lagi…..

Setelah mengingat semua cumbuan lalu otakku menamplikan satu slide yang lengkap dengan efek gambar dan suaranya. Saat itulah aku yakin bahwa sebentar lagi malaikat itu akan datang kekamar ini dan aku akan pasrah ikut dengannya. Tapi ternyata malaikat itu hanya menatapku penuh rasa haru bahkan aku tidak pantas untuk mengundang dia datang kekamar ini ucapnya. Lalu aku bertanya apakah berarti aku tidak dijemput dan aku harus menghampiri malaikat mautku sendiri. Kemana aku akan mencari dia? kalau saja aku tahu dia tidak akan menjemputku, sudah sejak lama aku menghampirinya dan menyandarkan kepalaku padanya.

2 komentar:

  1. sungguh sangat menggugah hati .....
    Sunggu Kita juga tidak pernah tau apa yg telah di rencanakan oleh Tuhan, dan kita hanya sebagai Wayang yang telah diatur oleh sang Dalang, sehingga kita hanya bisa pasrah berserah diri kepadaNya sampai waktu itu tiba........
    Buatlah hidup kita lebih semangat, dan jadikanlah perjalanan hidup kita satu langkah lebih baik dari detik sebelumnya yang telah kita lewati. Sungguh aku terinspirasi dengan tulisanmua, karena aku pun sadar bahwa semuanya sudah ada yang mengatur, dan biarlah waktu yang menjawab semuanya. thanks

    BalasHapus
  2. alhamdulILLAH..makasie yaa dh share nie. aq kyk2 baca n0vel seorang maestro khidupan alam fana nie..moga ALLOH merohmati kita kesyukuran yg istiqomah dlm hdup alam dunia fana smntara ni..amiin. many thanks :yudhy h.g -blog.zixri.com

    BalasHapus